Implementasi MIDI
Model: F-140R, RP501R Tanggal: Sep. 1. Versi 2018: 1.01
1. Menerima Data Pesan Suara 9Channel 7Catatan Status 2 byte byte ketiga byte 8nH kkH vvH 9nH kkH 00H
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (ch .1 – ch.16) kk = nomor note: 00H – 7FH (0–127) vv = kecepatan note off: 00H – 7FH (0–127)
* Untuk Drum Parts, pesan ini diterima saat Rx. CATATAN MATI = AKTIF untuk setiap
Instrumen.
7Catat tentang Status byte kedua byte ketiga 9nH kkH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) kk = nomor catatan: 00H – 7FH (0–127) vv = catatan kecepatan: 01H – 7FH (1–127)
* Tidak diterima saat Rx. CATATAN PESAN = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Untuk Bagian Drum, tidak diterima saat Rx. CATATAN HIDUP = MATI untuk setiap Instrumen.
7Tekanan Kunci Polifonik Statusbyte kedua byte ketiga byte AnH kkH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) kk = nomor catatan: 00H – 7FH (0-127) vv = tekanan utama: 00H-7FH (0–127)
* Tidak diterima saat Rx. TEKANAN POLI = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Efek yang dihasilkan ditentukan oleh pesan System Exclusive. Denganawal
pengaturan, tidak akan ada efek.
7Kontrol Perubahan * Saat Rx. CONTROL CHANGE = OFF, semua pesan perubahan kontrol kecuali untuk
Mode Saluran pesan akan diabaikan. * Nilai yang ditentukan oleh pesan Perubahan Kontrol tidak akan diatur ulang bahkan oleh
Perubahan Program, dll.
6 Pilih Bank (Nomor Pengendali 0, 32) Status Bita kedua Bita 3 BnH 00H mmH BnH 20H llH
n = Nomor saluran MIDI: 0H– FH (ch.1 – ch.16) mm, ll = Nomor bank: 00H, 00H – 7FH, 7FH (bank.1 – bank.16384),
Nilai Awal = 00 00H (bank.1)
* Tidak diterima saat Rx. BANK SELECT = MATI. * "Rx. BANK SELECT ”disetel ke MATI oleh“ Sistem GM1 Aktif, ”dan pesan Bank Select
akan diabaikan. * "Rx. BANK SELECT "disetel ke AKTIF oleh" Sistem GM2 Aktif. "*" Rx. BANK SELECT "diatur ke ON dengan power-on Reset atau dengan menerima" GS RESET. "* Ketika Rx. BANK SELECT LSB = MATI, nomor Bank LSB (llH) akan ditangani sebagai 00H terlepas dari nilai yang diterima. Namun, ketika mengirim pesan Bank Select, Anda harus mengirim MSB (mmH) dan LSB (llH, nilainya harus 00H) bersama-sama. * Pemrosesan Bank Select akan ditangguhkan hingga pesan Perubahan Program
diterima. * Format GS "Variation number" adalah nilai Bank Select MSB (Controller
number 0) yang dinyatakan dalam desimal. * Beberapa perangkat GS lainnya tidak mengenali LSB Bank Select (Nomor pengontrol
32).
6 Modulasi (Nomor Pengendali 1) Status Bita kedua Bita 3 BnH 01H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Kedalaman modulasi: 00H – 7FH (0–127)
* Tidak diterima saat Rx. MODULASI = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Efek yang dihasilkan ditentukan oleh pesan System Exclusive. Denganawal
pengaturan, ini adalah Kedalaman Modulasi Lapangan.
6 Waktu Portamento (Nomor Pengontrol 5) Status Bita 2 byte ketiga BnH 05H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Waktu Portamento: 00H – 7FH (0–127), nilai awal = 00H (0)
* Ini menyesuaikan tingkat perubahan nada ketika Portamento AKTIF atau saat menggunakan
Kontrol Portamento. Nilai 0 menghasilkan perubahan tercepat.
6 Entri Data (Pengontrol Nomor 6, 38) Status Bita 2 Bita 3 BnH 06H mmH BnH 26H llH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) mm, ll = nilai parameter yang ditentukan oleh RPN / NRPN mm = MSB, ll = LSB
6 Volume (Nomor Pengontrol 7) Status Bita kedua byte ketiga BnH 07H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Volume: 00H-7FH (0–127), Nilai Awal = 64H (100)
* Pesan volume digunakan untuk mengatur keseimbangan volume masing-masing Bagian. * Tidak diterima saat Rx. VOLUME = MATI. (Nilai awal AKTIF)
02
Hak Cipta © 2016 ROLAND CORPORATION Hak cipta dilindungi undang-undang. Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari ROLAND CORPORATION. 1
Implementasi MIDI
2 6 Pan (Nomor Pengendali 10) Status Bita 2 byte ketiga BnH 0AH vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = pan: 00H – 40H – 7FH (Kiri – Tengah –Tepat),
Nilai Awal = 40H (Tengah)
* Untuk Bagian Ritme, ini adalah penyesuaian relatif dari setiap pengaturan pan Instrumen. * Beberapa Nada tidak dapat digeser ke kiri atau ke kanan. * Tidak diterima saat Rx. PANPOT = MATI. (Nilai awal AKTIF)
6 Ekspresi (Nomor Pengendali 11) Status Bita 2 byte ketiga BnH 0BH vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Ekspresi: 00H – 7FH (0–127 ), Nilai Awal = 7FH (127)
* Ini menyesuaikan volume Bagian. Itu dapat digunakan secara independen dariVolume
pesan. Pesan ekspresi digunakan untuk ekspresi musik dalam suatu pertunjukan; misal, gerakan ekspresi pedal, crescendo dan decrescendo. * Tidak diterima saat Rx. EKSPRESI = MATI. (Nilai awal AKTIF)
6 Tahan 1 (Nomor Pengontrol 64) Status Bita 2 byte ketiga BnH 40H vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0 –127)
* Tidak diterima saat Rx. HOLD1 = OFF. (Nilai awal AKTIF)
6 Portamento (Nomor Pengontrol 65) Status Bita 2 byte ketiga BnH 41H vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0– 127)
0–63 = MATI, 64–127 = HIDUP
* Tidak diterima saat Rx. PORTAMENTO = MATI. (Nilai awal AKTIF)
6 Sostenuto (Nomor Pengontrol 66) Status Bita 2 byte ketiga BnH 42H vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0– 127)
0–63 = MATI, 64–127 = HIDUP
* Tidak diterima saat Rx. SOSTENUTO = MATI. (Nilai awal AKTIF)
6 Lembut (Nomor Pengontrol 67) Status Bita 2 Bita ke 3 BnH 43H vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0– 127)
* Tidak diterima saat Rx. LEMBUT = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Resonansi (Nomor Pengendali 71) Status Bita kedua Bita ketiga BnH 47H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Nilai resonansi (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64-0) - + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Resonansi = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Waktu Rilis (Nomor Kontroler 72) Status Bita kedua Bita 3 byte 48 H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Nilai Waktu Rilis (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Waktu Rilis = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Attack Time (Nomor Kontrol 73) Status byte kedua byte ketiga BnH 49H vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Nilai waktu serangan (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Waktu Serang = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Cutoff (Nomor Pengontrol 74) Status Bita 2 Bita 3 BnH 4AH vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai cutoff (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64-0) - + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Cutoff = OFF. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Decay Time (Nomor Pengendali 75) Status byte kedua byte ketiga BnH 4BH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai Waktu Peluruhan (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Decay Time = OFF. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Tingkat Vibrato (Nomor Pengendali 76) Status Bita 2 byte ketiga BnH 4CH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Nilai Tingkat Vibrato (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Tingkat Vibrato = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Kedalaman Vibrato (Nomor Pengontrol 77) Status 2 byte ke-3 BnH 4DH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai Kedalaman Vibrato (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai Awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Kedalaman Vibrato = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Keterlambatan Vibrato (Nomor Pengendali 78) Status Bita 2 byte ketiga BnH 4EH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai Keterlambatan Vibrato (perubahan relatif): 00H – 7FH (-64 –0– + 63),
Nilai awal = 40H (tidak ada perubahan)
* Tidak diterima saat Rx. Keterlambatan Vibrato = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Beberapa Nada tidak akan menunjukkan perubahan apa pun.
6 Kontrol Portamento (Pengontrol Nomor 84) Status Bita 2 byte ketiga BnH 54H kkH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) kk = nomor catatan sumber: 00H – 7FH (0–127)
* A Note-on diterima segera setelah pesan Kontrol Portamento akan berubah secara
terus-menerus dalam nada, mulai dari nada Nomor Catatan Sumber. * Jika suara sudah dibunyikan untuk nomor catatan yang identik denganCatatan Sumber
Nomor, suara ini akan terus berbunyi (yaitu, legato) dan akan, ketika Catatan berikutnya diterima, dengan lancar ubah ke nada Catatan-on itu. . * Tingkat perubahan nada yang disebabkan oleh Kontrol Portamento ditentukan oleh nilai
Waktu Portamento.
Contoh 1. Pada MIDI Deskripsi Hasil 90 3C 40 Catatan tentang C4 C4 pada B0 54 3C Portamento tidak ada perubahan (suara C4 masih berbunyi)
Kontrol dari C4 90 40 40 Catatan tentang E4 meluncur dari C4 ke E4 80 3C 40 Catatan mati C4 tidak ada perubahan 80 40 40 Catatan off E4 E4 off
Contoh 2. On MIDI Deskripsi Hasil B0 54 3C Portamento tidak ada perubahan
Kontrol dari C4 90 40 40 Catatan tentang E4 E4 dimainkan dengan luncuran dari C4 ke E4 80 40 40 Catatan off E4 E4 off
6 Efek 1 ( Reverb Send Level) (Nomor Pengontrol 91) Status Bita 2 Bita 3 BnH 5BH vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0–127), Awal Nilai = 28H (40)
* Pesan ini menyesuaikan Tingkat Kirim Reverb dari setiap Bagian.
6 Efek 3 (TingkatChorus) (Nomor Pengendali 93) Paduan SuaraStatus Bita 2 Bita 3 BnH 5DH vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0– 127), Nilai Awal = 00H (0)
* Pesan ini menyesuaikan Tingkat Kirim Paduan Suara dari setiap Bagian.
Implementasi MIDI6 NRPN MSB / LSB (Nomor Pengendali 98, 99) Status B byte ke-2 byte BnH 63H mmH BnH 62H llH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) mm = byte atas (MSB) dari nomor parameter yang ditentukan oleh NRPN ll = byte lebih rendah (LSB) dari nomor parameter yang ditentukan oleh NRPN
* Rx. NRPN diatur ke MATI dengan penyetelan power-on atau dengan menerima "Sistem GM1 Aktif" atau "Sistem GM2 Aktif," dan pesan NRPN akan diabaikan. Pesan NRPN akan diterima saat Rx. NRPN = ON, atau dengan menerima "GS RESET." * Nilai yang ditetapkan oleh NRPN tidak akan diatur ulang bahkan jika Program Ubah atau Reset Semua
Pengendali diterima.
** NRPN ** Pesan NRPN (Nomor Parameter Tidak Terdaftar) memungkinkan rentang luas perubahan kontrol untuk digunakan. Untuk menggunakan pesan ini, Anda harus terlebih dahulu menggunakan pesan NRPN MSB dan NRPN LSB untuk menentukan parameter yang akan dikontrol, dan kemudian menggunakan pesan Entri Data untuk menentukan nilai parameter yang ditentukan. Setelah parameter NRPN ditentukan, semua pesan Entri Data yang diterima pada saluran itu akan mengubah nilai parameter itu. Untuk mencegah kecelakaan, Anda disarankan untuk mengatur RPN Null (Nomor RPN = 7FH 7FH) ketika Anda telah selesai mengatur nilai parameter yang diinginkan. Lihat Bagian 4. Materi Tambahan “Contoh-contoh pesan MIDI yang sebenarnya” <Contoh 4>. Pada perangkat GS, entri Data LSB (llH) NRPN (nomor pengontrol 38) diabaikan, sehingga tidak ada masalah untuk mengirim entri Data MSB (mmH) hanya tanpa entri Data LSB (pengontrol nomor 6).
Pada instrumen ini, NRPN dapat digunakan untuk memodifikasi parameter berikut.
Entri data NRPN MSB LSB MSB Deskripsi 01H 08H mmH Laju virato (perubahan relatif)
mm: 0EH – 40H – 72H (-50–0– + 50) 01H 09H mmH Kedalaman Vibrato (perubahan relatif)
mm: 0EH – 40H – 72H (- 50–0– + 50) 01H 0AH mmH Keterlambatan Vibrato (perubahan relatif)
mm: 0EH – 40H – 72H (-50–0– + 50) 01H 20H mmH TVF Frekuensi Cutoff (perubahan relatif)
mm: 0EH – 40H – 72H ( -50–0– + 50) 01H 21H mmH TVF Resonansi (perubahan relatif) mm: 0EH – 40H – 72H (-50–0– + 50) 01H 63H mmH TVF & TVA Waktu Serangan Amplop
(perubahan relatif) mm: 0EH– 40H – 72H (-50–0– + 50) 01H 64H mmH TVF & TVA Waktu Peluruhan Amplop
(perubahan relatif) mm: 0EH – 40H – 72H (-50–0– + 50) 01H 66H mmH TVF & TVA Waktu Peluncuran Amplop
(perubahan relatif) mm: 0EH – 40H – 72H (-50–0– + 50) 18H rrH mmH Instrumen Drum Pitch Kasar
(perubahan relatif) rr: jumlah kunci instrumen drum mm: 00H – 40H – 7FH (-63-0) - + 63 semitone) 1AH rrH mmH Instrumen Drum TVA Level
(perubahan absolut) rr: jumlah kunci instrumen drum mm: 00H – 7FH (nol-maksimum) 1CH rr H mmH Drum Instrumen Panpot
(perubahan absolut) rr: jumlah kunci instrumen drum mm: 00H, 01H – 40H – 7FH (Acak, Kiri – Tengah – Kanan) 1DH rrH mmH Drum Instrument Reverb Tingkat Kirim
(perubahan absolut) rr: nomor kunci instrumen drum mm: 01H – 7FH (nol-maksimum) 1EH rrH mmH Paduan Suara Instrumen Drum
rr: perubahan absolut) rr: jumlah kunci instrumen drum mm: 01H – 7FH (nol-maksimum)
3
Implementasi MIDI
4* Parameter ditandai “ perubahan relatif ”akan berubah relatif ke nilai preset (40H). Bahkan di antara perangkat GS yang berbeda, parameter "perubahan relatif" kadang-kadang mungkin berbeda dalam hal perubahan suara atau dalam kisaran perubahan. * Parameter yang ditandai "perubahan absolut" akan ditetapkan ke nilai absolut dari
parameter, terlepas dari nilai yang telah ditetapkan. * Entri data LSB (llH) diabaikan.
6 RPN MSB / LSB (Pengontrol Nomor 100, 101) Status Bita 2 byte ketiga BnH 65H mmH BnH 64H llH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) mm = byte atas (MSB) parameter angka yang ditentukan oleh RPN ll = byte lebih rendah (LSB) dari nomor parameter yang ditentukan oleh RPN
* Tidak diterima ketika Rx. RPN = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Nilai yang ditentukan oleh RPN tidak akan diatur ulang bahkan oleh pesan seperti Program
Change atau Reset All Controller.
** RPN ** Pesan RPN (Nomor Parameter Terdaftar) adalah perubahan kontrol yang diperluas, dan setiap fungsi RPN dijelaskan oleh Standar MIDI. Untuk menggunakan pesan ini, Anda harus terlebih dahulu menggunakan pesan RPN MSB dan RPN LSB untuk menentukan parameter yang akan dikontrol, dan kemudian menggunakan pesan Entri Data untuk menentukan nilai parameter yang ditentukan. Setelah parameter RPN ditentukan, semua pesan Entri Data yang diterima pada saluran itu akan mengubah nilai parameter itu. Untuk mencegah kecelakaan, Anda disarankan untuk mengatur RPN Null (Nomor RPN = 7FH 7FH) ketika Anda telah selesai mengatur nilai parameter yang diinginkan. Lihat Bagian 4. "Contoh pesan MIDI yang sebenarnya" <Contoh 4>
Pada instrumen ini, RPN dapat digunakan untuk mengubah parameter berikut.
Entri data RPN MSB LSB MSB LSB Penjelasan 00H 00H mmH --- Sensitivitas Pitch Bend
mm: 00H – 18H (semitones 0-24), Nilai Awal = 02H (2 semitones) ll: diabaikan (diproses sebagai 00h) tentukan hingga 2 oktaf dalam langkah semitone 00H 01H mmH llH Master Fine Tuning
mm, ll: 00 00H – 40 00H – 7F 7FH (-100–0– + 99,99 sen), Nilai Awal = 40 00H (0 sen) ll: diabaikan (diproses sebagai 00h) tentukan hingga 2 oktaf dalam langkah semitone. Lihat 4. Bahan Tambahan, “Tentang Tuning” 00H 02H mmH --- Master Tuning Kasar
mm: 28H – 40H – 58H (-24-0– + 24 semitones), Nilai Awal = 40H (0 sen) ll: diabaikan (diproses sebagai 00j) 00H 05H mmH llH Rentang Kedalaman Modulasi
mm: 00H – 04H (0–4 semitones) ll: 00H – 7FH (0-100 sen) 100/128 Cent / Nilai 7FH 7FH - - --- RPN null
Tetapkan kondisi di mana RPN dan NRPN tidak ditentukan. Pesan entri data setelah set RPN null akan diabaikan. (Tidak ada pesan entri data diperlukan setelah RPN null). Pengaturan yang sudah dibuat tidak akan berubah. mm, ll: diabaikan
7Program Ubah Status byte kedua CnH ppH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) pp = Nomor program: 00H – 7FH (prog.1-prog.128)
* Tidak diterima ketika Rx. PERUBAHAN PROGRAM = MATI. (Nilai awal AKTIF) * Setelah pesan Perubahan Program diterima, suara akan berubah dimulai
dengan Note-on berikutnya. Suara sudah berbunyi saat pesan Perubahan Program diterima tidak akan terpengaruh. * Untuk Drum Parts, pesan Program Change tidak akan diterima pada nomor bank
129–16384 (nilai Controller Number 0 selain dari 0 (00H)).
7Channel Pressure Status byte kedua DnH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Tekanan Saluran: 00H – 7FH (0–127)
* Tidak diterima saat Rx. CH PRESSURE = OFF. (Nilai awal AKTIF) * Efek yang dihasilkan ditentukan oleh pesan System Exclusive. Denganawal
pengaturantidak akan ada efek.
7Pitch Bend Ubah Status byte kedua byte ketiga EnH llH mmH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (ch.1 – ch.16) mm, ll = Nilai Pitch Bend: 00 00H – 40 00H – 7F 7FH
(-8192-0) - + 8191)
* Tidak diterima saat Rx. PITCH BEND = OFF. (Nilai awal AKTIF) * Efek yang dihasilkan ditentukan oleh pesan System Exclusive. Denganawal
pengaturan, efeknya adalah Pitch Bend.
9Channel Mode Messages
7All Sounds Off (Nomor Pengendali 120) Status byte kedua BnH byte ketiga 78H 00H
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16)
* Ketika pesan ini diterima, semua catatan saat ini terdengar menyala yang
sesuai channel akan dimatikan segera.
7Reset Semua Pengontrol (Nomor Pengontrol 121) Status Bita 2 byte ketiga BnH 79H 00H
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16)
* Ketika pesan ini diterima, pengontrol berikut akan diatur ke atur ulang mereka
nilai-nilai.
Kontroler Nilai reset Pitch Bend Ubah ± 0 (Tengah) Tekanan Kunci Polifonik 0 (mati) Tekanan Saluran 0 (mati) Modulasi 0 (tidak aktif) Ekspresi 127 (maks) Tahan 1 0 (mati) Portamento 0 (mati) Sostenuto 0 (mati) Lembut 0 (mati) RPN tidak disetel; data yang ditetapkan sebelumnya tidak akan mengubah NRPN tidak disetel; data yang ditetapkan sebelumnya tidak akan mengubah
7Local Control (Nomor Pengendali 122) Status byte kedua byte ketiga BnH 7AH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H, 7FH (0,127)
00H: Nonaktif Lokal 7FH: Lokal Aktif
7 Semua Catatan Nonaktif (Nomor Pengontrol 123) Status Bita kedua byte ketiga BnH 7BH 00H
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16)
* Ketika Semua Catatan Mati diterima, semua catatan pada saluran yang sesuai akan
dimatikan. Namun jika Tahan 1 atau Sostenuto AKTIF, suara akan dilanjutkan sampai ini dimatikan.
7OMNI OFF (Nomor Pengendali 124) Status Bita kedua Bita 3 BnH 7CH 00H
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16)
* Pemrosesan yang sama akan dilakukan seperti ketika Semua Catatan Mati diterima.
Implementasi MIDI7OMNI ON (Pengontrol Nomor 125) Status Bita 2 byte ketiga BnH 7DH 00H
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bag.1 – ch.16)
* OMNI ON hanya dikenali sebagai “All note off”; Mode tidak berubah (OMNI
MATI tetap).
7MONO (Nomor Pengontrol 126) Status Bita 2 Bita 3 BnH 7EH mmH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) mm = nomor mono: 00H – 10H (0–16)
* Pemrosesan yang sama akan dilakukan seperti ketika Semua Suara Mati dan Semua Catatan Mati
diterima, dan saluran yang sesuai akan diatur ke Mode 4 (M = 1) terlepas dari nilai "nomor mono."
7POLI (Nomor Pengendali 127) Status ke-2 byte ke-3 byte BnH 7FH 00H
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16)
* Pemrosesan yang sama akan dilakukan seperti ketika Semua Suara Mati dan Semua Catatan Mati
diterima, dan saluran yang sesuai akan diatur ke Mode 3.
5
Implementasi MIDI
6 9SistemPesan Eksklusif StatusStatus byte Data F0H iiH, ddH, ......, eeH F7H
F0H: Status Pesan Eksklusif Sistem ii = Nomor ID: Nomor ID (ID pabrikan) untuk menunjukkan
pabrikan pesan eksklusif siapa ini. ID pabrikan Roland adalah 41H. Nomor ID 7EH dan 7FH adalah ekstensi dari standar MIDI; Pesan Non-realtime Universal (7EH) dan Pesan Realtime Universal (7FH). dd, ..., ee = data: 00H – 7FH (0–127) F7H: EOX (Akhir Dari Eksklusif)
Sistem Pesan Eksklusif yang diterima oleh instrumen ini adalah; pesan yang terkait dengan pengaturan mode, pesan Eksklusif Sistem Real Time Universal, pesan Eksklusif Sistem Non-realtime dan Set Data (DT1).
7Sistem Pesan Eksklusif Terkait Pengaturan Mode Pesan-pesan ini digunakan untuk menginisialisasi perangkat ke mode GS atau MIDI Umum, atau mengubah mode operasi. Saat membuat data kinerja, pesan "GM1 System On" harus dimasukkan di awal skor General MIDI 1, pesan "GM2 System On" di awal skor General MIDI 2, dan pesan "Reset GS" di awal data musik GS. Setiap lagu harus berisi hanya satu pesan mode yang sesuai untuk jenis data. (Jangan memasukkan dua atau lebih pesan pengaturan mode dalam satu lagu.) "Sistem GM Aktif" menggunakan format Pesan Non-realtime Universal. "GS Reset" menggunakan sistem Roland Format eksklusif "Data Set 1 (DT1)."
6 Sistem GM1 Ini adalah pesan perintah yang mengatur ulang pengaturan internal unit ke keadaan awal General MIDI (General MIDI System-Level 1). Setelah menerima pesan ini, instrumen ini secara otomatis akan diatur ke kondisi yang tepat untuk memainkan skor GM1 dengan benar.
Status Data byte Status F0H 7EH, 7FH, 09H, 01H F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7EH nomor ID (Universal Non-realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 09H Sub ID # 1 (Pesan MIDI Umum) 01H Sub ID # 2 ( General MIDI 1 On) F7H EOX (End Of Exclusive)
* Ketika pesan ini diterima, Rx. BANK SELECT akan MATI dan Rx. NRPN akan
MATI. * Harus ada interval setidaknya 50 ms antara pesan ini dan selanjutnya.
6 Sistem GM2 Aktif Ini adalah pesan perintah yang mengatur ulang pengaturan internal unit ke keadaan awal General MIDI (General MIDI System-Level 2). Setelah menerima pesan ini, instrumen ini secara otomatis akan diatur ke kondisi yang tepat untuk memainkan skor GM2 dengan benar.
Status Data byte Status F0H 7EH 7FH 09H 03H F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7EH nomor ID (Universal Non-realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 09H Sub ID # 1 (Pesan MIDI Umum) 03H Sub ID # 2 (General MIDI 2 Aktif) F7H EOX (End Of Exclusive)
* Ketika pesan ini diterima, instrumen ini akan dapat menerima
pesan yang ditentukan oleh General MIDI 2, dan menggunakan soundmap General MIDI 2. * Harus ada interval setidaknya 50 ms antara pesan ini dan selanjutnya.
6 GS Reset GS Reset adalah pesan perintah yang mengatur ulang pengaturan internal perangkat ke status awal GS. Pesan ini akan muncul di awal data musik GS, dan perangkat GS yang menerima pesan ini secara otomatis akan diatur ke status yang tepat untuk memutar data musik GS dengan benar.
Status Data byte Status F0H 41H, 10H, 42H, 12H, 40H, F7H
00H, 7FH, 00H, 41H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 41H Nomor ID (Roland) 10H Device ID
(dev: 00H-1FH (1-32), Awal nilainya 10H (17)) ID Model 42H (GS) ID Komando 12H (DT1) 40H Alamat MSB 00H Alamat 7FH Alamat LSB 00H Data (pengaturan ulang GS) 41H Checksum F7H EOX (Akhir Of Exclusive)
* Ketika pesan ini diterima, Rx . NRPN akan AKTIF. * Harus ada interval setidaknya 50 ms antara pesan ini dan selanjutnya.
7Universal Realtime Sistem Pesan Eksklusif 6 Volume Master StatusData byte Status F0H 7FH, 7FH, 04H, 01H, llH, mmH F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7FH ID nomor (pesan realtime universal) 7FH Device ID (Siaran) 04H Sub ID # 1 ( Pesan Kontrol Perangkat) 01H Sub ID # 2 (Volume Master) llH Volume master byte lebih rendah mmH Volume master byte atas F7H EOX (Akhir Eksklusif)
llH: diabaikan (diproses sebagai 00H) mmH: 00H – 7FH 0–127
* byte lebih rendah (llH) Volume Master akan ditangani sebagai 00H.
6 Master Fine Tuning Status Data byte Status F0H 7FH, 7FH, 04H, 03H, llH, mmH F7H
Penjelasan Byte F0H Status eksklusif 7FH Nomor ID (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 04H Sub ID # 1 (Kontrol Perangkat) 03H Sub ID # 2 (Master Fine Tuning) llH Master Fine Tuning LSB mmH Master Fine Tuning MSB F7H EOX (Akhir Eksklusif)
llH, mmH: 00 00H – 40 00H – 7F 7FH (-100–0– + 99,9 [sen])
6 Tuning Master Kasar StatusData byte Status F0H 7FH, 7FH, 04H, 04H, llH, mmH F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7FH Nomor ID (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 04H Sub ID # 1 (Kontrol Perangkat) 04H Sub ID # 2 (Master Tuning Kasar) llH Master Tuning Kasar LSB mmH Master Tuning Kasar MSB F7H EOX (Akhir Eksklusif)
llH: diabaikan (diproses sebagai 00H) mmH: 28H – 40H – 58H (-24–0– + 24 [ semitones])
7Global Parameter Parameter Parameter dari Global Parameter Control baru disediakan untuk General MIDI 2.
6 Parameter Reverb Status Data byte Status F0H 7FH, 7FH, 04H, 05H, 0 1H, 01H, F7H
01H, 01H, 01H, ppH, vvH
Byte F0H Status eksklusif 7FH nomor ID (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 04H Sub ID # 1 (Kontrol Perangkat) 05H Sub ID # 2 (Parameter Global) Kontrol) 01H Panjang jalur slot 01H Lebar ID Parameter 01H Lebar nilai 01H Jalur slot MSB 01H Jalur slot LSB (Efek 0101: Reverb) ppH Parameter yang akan dikontrol. vvH Nilai untuk parameter. F7H EOX (End Of Exclusive)
pp = 0 Jenis Reverb
vv = 00H Kamar Kecil (Room1) vv = 01H Kamar Medium (Room2) vv = 02H Kamar Besar (Room3) vv = 03H Medium Hall (Hall1) vv = 04H Hall Besar ( Hall2) vv = 08H Plat (Plat)
pp = 1 Waktu Reverb
vv = 00H – 7FH 0–127
Implementasi MIDI6 Parameter Chorus Status Data byte Status F0H 7FH, 7FH, 04H, 05H, 01H, 01H, F7H
01H, 01H, 02H , ppH, vvH
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif Nomor ID 7FH (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 04H Sub ID # 1 (Kontrol Perangkat) 05H Sub ID # 2 (Kontrol Parameter Global) 01H Panjang jalur slot 01H Lebar ID Parameter 01H Nilai lebar 01H Jalur slot MSB 02H Jalur slot LSB (Efek 0102: Paduan Suara) ppH Parameter yang akan dikontrol. vvH Nilai untuk parameter. F7H EOX (Akhir Dari Eksklusif)
pp = 0 Chorus Type
vv = 0 Chorus1 vv = 1 Chorus2 vv = 2 Chorus3 vv = 3 Chorus4 vv = 4 FB Chorus vv = 5 Flanger
pp = 1 Tingkat Mod
vv = 00H - 7FH 0–127 pp = 2 Kedalaman Mod
vv = 00H – 7FH 0–127 pp = 3 Umpan balik
vv = 00H – 7FH 0–127 pp = 4 Kirim Ke Reverb
vv = 00H – 7FH 0–127
6 Saluran Tekanan Status Data byte Status F0H 7FH, 7FH , 09H, 01H, 0nH, ppH, rr F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7FH nomor ID (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Siaran) 09H Sub ID # 1 (Pengaturan Tujuan Pengontrol) 01H Sub ID # 2 (Tekanan Saluran) 0nH Saluran MIDI (00H – 0FH) ppH Parameter terkontrol rrH Kisaran terkontrol F7H EOX (Akhir Eksklusif)
pp = 0 Kontrol Pitch
rr = 28H – 58H -24– + 24 [semitones] pp = 1 Kontrol Cutoff Filter
rr = 00H – 7FH - 9600– + 9450 [sen] pp = 2 Kontrol Amplitudo
rr = 00H – 7FH 0–200 [%] pp = 3 Kedalaman Pitch LFO
rr = 00H – 7FH 0–600 [sen] pp = 4 LFO Kedalaman Filter
rr = 00H– 7FH 0–2400 [sen] pp = 5 LFO Kedalaman Amplitudo
rr = 00H – 7FH 0–100 [%]
7
Implementasi MIDI
8 6 Pengendali StatusStatus byte data F0H 7FH, 7FH, 09H, 03H, 0nH, ccH, F7H
ppH, rrH
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7FH nomor ID (Universal Realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 09H Sub ID # 1 (Pengontrol Pengaturan Tujuan) 03H Sub ID # 2 (Perubahan Kontrol) 0nH Saluran MIDI (00H – 0FH) ccH Nomor pengontrol (01–1FH, 40–5FH) ppH Parameter terkontrol rrH Kisaran terkontrol F7H EOX (Akhir Eksklusif)
pp = 0 Kontrol Pitch
rr = 28H – 58H -24– + 24 [semitones] pp = 1 Kontrol Cutoff Filter
rr = 00H – 7FH -9600– + 9450 [sen] pp = 2 Kontrol Amplitudo
rr = 00H – 7FH 0–200 [%] pp = 3 LFO Kedalaman Pitch
rr = 00H – 7FH 0–600 [sen] pp = 4 Kedalaman Filter LFO
rr = 00H – 7FH 0–2400 [sen] pp = 5 Kedalaman Amplitudo LFO
rr = 00H – 7FH 0-100 [%]
6 Penyesuaian Skala / Oktaf Menyesuaikan Status Data byte Status F0H 7EH, 7FH, 08H, 08H, ffH, ggH, F7H
hhH, ssH ...
Penjelasan Byte F0H Status eksklusif 7EH nomor ID (Universal Non-realtime Message) 7FH Device ID (Broadcast) 08H Sub ID # 1 (Standar Tuning MIDI) 08H Sub ID # 2 (skala / oktaf tuning bentuk 1-byte) ffH Kanal / Opsi byte1
bit 0 hingga 1 = saluran 15 hingga 16 bit 2 hingga 6 = ggH Kanal byte2
bit 0 hingga 6 = saluran 8 hingga 14 hhH Kanal byte3
bit 0 hingga 6 = saluran 1 hingga 7 ssH 12 byte penyetelan offset 12 semiton dari C ke B
00H = -64 [sen] 40H = 0 [sen] (temperamen sama) 7FH = +63 [sen] F7H EOX (Akhir Dari Eksklusif)
6 Pengontrol Instrumen Berbasis Kunci Status Data byte Status F0H 7FH, 7FH, 0AH, 01H, 0nH, F7H
kkH, nnH, vvH ...
Penjelasan Byte F0H status eksklusif 7FH ID nomor (Pesan Realtime Universal) 7FH Device ID (Siaran) 0AH Sub ID # 1 (Kontrol Instrumen Berbasis Kunci) 01H Sub ID # 2 (Pengontrol) 0nH Saluran MIDI (00–0FH) kkH Nomor Kunci nnH Nomor Pengendali vvH Nilai F7H EOX (Akhir Eksklusif)
nn = 07H Level
vv = 00H– 7FH 0–200 [%] (Relatif) nn = 0AH Pan
vv = 00H – 7FH Kiri-Kanan (Absolut) nn = 5BH Reverb Kirim
vv = 00H – 7FH 0–127 (Absolute) nn = 5DH Chorus Send
vv = 00H– 7FH 0–127 (Absolute)memengaruhi
* Parameter iniinstrume drum hanya nts.
7Universal Non-realtime SistemPesan Eksklusif 76 Permintaan Identitas Pesan Status Data byte Status F0H 7EH, 10H, 06H, 01H F7H
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 7EH nomor ID (Universal Non-realtime Message) 10H Device ID 06H Sub ID # 1 (Informasi Umum ) 01H Sub ID # 2 (Permintaan Identitas) F7H EOX (End Of Exclusive)
* Device ID = 10H atau 7FH
7 Transmisi data Instrumen ini dapat menerima berbagai parameter menggunakan pesan Sistem Exclusive. Pesan eksklusif data format GS memiliki ID model 42H dan ID perangkat 10H (17), dan itu umum untuk semua perangkat GS.
6 Kumpulan Data 1 (DT1) Ini adalah pesan yang benar-benar melakukan transmisi data, dan digunakan ketika Anda ingin mengirimkan data.
Data Status byte Status F0H 41H, 10H, 42H, 12H, aaH, bbH, F7H
ccH, ddH, ... eeH, jumlah
Byte Penjelasan F0H Status eksklusif 41H nomor ID (Roland) 10H Device ID 42H Model ID (GS) 12H Command ID (DT1) dan Alamat MSB: byte atas dari alamat awal dari
data yang dikirim bbH Alamat: byte tengah dari alamat awal dari
data yang dikirimkan ccH Alamat LSB: byte yang lebih rendah dari alamat awal dari
data yang dikirimkan data ddH Data: aktual data yang akan dikirim. Beberapa
byte data dikirimkan mulai dari alamat. :: eeH Data jumlah Checksum F7H EOX (End Of Exclusive)
* Jumlah data yang dapat dikirim pada satu waktu tergantung pada jenis data, dan data dapat diterima hanya dari alamat dan ukuran awal yang ditentukan. Rujuk ke Alamat dan Ukuran yang diberikan di Bagian 3. * Data yang lebih besar dari 128 byte harus dibagi ke dalam paket 128 byte atau kurang. Jika
"Kumpulan Data 1" ditransmisikan secara berturut-turut, harus ada interval setidaknya 40 ms antara paket. * Mengenai checksum silakan lihat bagian 4.
Implementasi MIDI2. Data Transmit 9Channel Pesan Suara
7Catatan Mati Status byte kedua byte ketiga 8nH kkH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) kk = nomor catatan: 00H-7FH (0–127) vv = kecepatan catatan: 00H – 7FH (0–127)
7Catatan Status 2 byte ke 3 byte 9nH kkH vvH
n = nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) kk = nomor catatan: 00H-7FH (0–127) vv = catatan kecepatan: 01H – 7FH (1–127)
7Perubahan Kontrol 6 Pilih Bank (Nomor Pengendali 0, 32) Status Bita kedua byte 3 BnH 00H mmH BnH 20H llH
n = Nomor saluran MIDI: 0H– FH (ch.1 – ch.16) mm, ll = Nomor bank: 00H, 00H – 7FH, 7FH (bank.1 – bank.16384)
6 Tahan 1 (Nomor Pengontrol 64) Status 2 byte ketiga byte BnH 40H vvH
n = Nomor saluran MIDI: 0H – FH (bab.1-ch.16) vv = Nilai kontrol: 00H – 7FH (0–127)
6 Sostenuto (Nomor Pengontrol 66) Status 2 byte ketiga byte BnH 42H vvH
n = nomor saluran MIDI : 0H–FH (ch.1–ch.16) vv = Control value: 00H, 7FH (0, 127)
0 = OFF, 127 = ON
6 Soft (Controller Number 67) Status 2nd byte 3rd byte BnH 43H vvH
n = MIDI channel number: 0H–FH (ch.1–ch.16) vv = Control value: 00H–7FH (0–127)
6 Effect 1 (Reverb Send Level) (Controller Number 91) Status 2nd byte 3rd byte BnH 5BH vvH
n = MIDI channel number: 0H–FH (ch.1–ch.16) vv = Control value: 00H–7FH (0–127)
7Program Change Status 2nd byte CnH ppH
n = MIDI channel number: 0H–FH (ch.1–ch.16) pp = Program number: 00H–7FH (prog.1–prog.128)
Komentar
Posting Komentar